Sabtu, 08 Februari 2020

Belajar dari Mbah Fanani dan Masyarakat Dieng

Belajar dari Mbah Fanani dan Masyarakat Dieng
Ketika Mbah Fanani datang ke Dieng,tak seorangpun tahu siapa beliau,asal usulnya,kedudukannya,dan lain sebagainya.Yang orang tahu adalah Mbah Fanani hidup seorang diri tanpa sanak saudara, tanpa harta atau benda.Melihat Mbah Fanani dengan pakaian ala kadarnya,tak bertempat tinggal dan entah makan dari mana,orang-orang yang melihatnya menjadi iba dan perduli,ketulusan mereka diuji.
Pada akhirnya mereka memberikan tempat berteduh untuk Mbah Fanani,memberinya makan,pakaian dan lain sebagainya,dan tentu saja semua itu mereka lakulan tanpa mengharap apapun,apalagi meminta balasan dari Mbah Fanani.Sungguh sebuah cerita yang indah,di mana orang-orang begitu peduli pada Mbah Fanani yang menurut mereka hanya orang biasa,bukan siapa-siapa dengan segala cerita dan embel-embelnya.
Lambat laun banyak orang mendatangi Mbah Fanani,konon hal ini mereka lakukan karena mereka mengetahui kelebihan-kelebihan beliau.Cerita yang dulu hanya diketahui dari mulut ke mulut dan di kalangan keluarga serta kerabatnya saja,di era internet dan medsos ini ceritanya menjadi begitu cepat menyebar.Mbah Fanani menjadi sebuah fenomena dan semakin banyak saja orang-orang yang berlomba mendatanginya.Mereka yang datang tentu saja dengan berbagai alasan yang melatarbelakanginya.Ada yang bertujuan baik,namun tak sedikit juga yang bertujuan kurang baik.Ada yang sekedar sowan atau bersilaturohim,namun tak sedikit pula yang berharap banyak setelah menemuinya.
Mbah Fanani dan Masyarakat Dieng,sebenarnya mereka sedang mengajarkan kepada kita untuk perduli pada sesama,tanpa memandang status,tanpa memandang asal usul.Menolong orang yang perlu ditolong,perduli pada siapa saja.
Seandainya Mbah Fanani diketahui tak mempunyai kelebihan,masih adakah orang yang mau perduli padanya?,masih adakah orang yang mau mendatanginya untuk sekedar bersilaturohim?,asakah orang yang melakukan hal seperti apa yang dilakukan oleh masyarakat Dieng saat mereka memperlakukan Mbah Fanani,sejak pertama kali Mbah Fanani datang beberapa belas tahun lalu tanpa mereka tahu siapa Mabh Fanani yang sebenarnya.
Sepertinya saya harus banyak belajar pada Mbah Fanani dan masyarakat Dieng.Perduli dan ikhlas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar